Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Masa Lalu

Gambar
... Catatan 'Ar . Tiap pekat sunyi malam, silih ganti di lipat hari. Selalu ada rindu-rindu untuk mengenang masa lalu, yang berlumur debu bergerisik candu. Lantas, dalam harap-harap cemas, bebayang untuk menikmati pesona masa itu menyeruak syahdu, berteman air mata, menangisi segalanya. . Tapi, saat tangis itu mengadu, tidak berenung kah kita. Untuk terus memperbaiki bentangan waktu yang termiliki. Sebelum terlambat menyadari, selaksa waktu kita, menjelma masa lalu yang sama. . -Malam pun memagi, cepat atau lambat, kita akan berubah menjadi masa lalu - … Ar Zu 01072016

Antara Pagi dan Kamu

Gambar
... Catatan 'Ar  . Jika saat pagi, bincang ku dan kamu tentang candu-candu. Yang sering kali, mengusik pilu bersebab tentang rerindu. . Maka, semoga... Di setiap bincang kita ada gelora yang menyatu, untuk kemudian kita menggenggam. Berlari di antara ranting-ranting kepedulian; mencipta senyum, menjelma canda, lantas mengubur semua nestapa.  . Kamu; bayangan di balik-balik terang, yang ku getarkan di setiap do'a. Yang ku gerisikkan di setiap lara. . ... Ar Zu 27 ramadhan 1437

Rehat

Gambar
... Catatan 'Ar Akan selalu ada orang-orang dalam hidup kita yang pergi dan kembali. Yang cinta dan benci. Pun yang jemawa dan rendah hati. Tinggal bagaimana diri kita memahami. Apakah harus terbawa oleh pilihan- pilihan mereka, atau dengan  kita hargai pilihan kita sendiri. jika pergi kita rindui, jika kembali kita candai. Jika cinta kita kasihi, jika benci tak harus mencaci. Jika dari yang jemawa kita bersabar diri, dan jika rendah hati kita hormati. Semua sederhana, tinggal apakah kita mampu membujuk hati untuk mentekad semua rasa. .. Ar Zufar 25 Romadhon 1437

:: Memakna Kata ::

Gambar
... (Catatan 'Ar) . Lisan ini kecil lagi mungil. Ada sebab yang membuatnya bisa tajam lagi kejam. Mencintai pun seringkali menyakiti. Kadang penuh pesona dan cinta. Lalu tak terasa menjadi dusta dan sandiwara. . Menjaganya kemulian, membiarkannya kehinaan. Hati-hati adalah nasehat yang seringkali terberi. Untuk bersama menghayati, sebab mungkin kita tak menyadarinya, ada hati yang terluka karna tulis dan kata. . Sekarang, cukup dan berhentilah! Karna Sudah betapa meràta, luka-luka di hati saudara. Ma'afkan diri yang jahil dan dhaif ini 😊 ... Ar Zufar 25 ramadhan 1437

---Aku dan Kamu---

Gambar
... (Catatan 'Ar) . Aku; nestapa yang kau senyumkan, di antara ilalang rindu yang kian menggebu. Luka yang kau nikmati, di pojok hati yang tengah mencemburui. Pun aku; serupa bayangan yang kau kejar, di bawah larik-larik gelap temaram. Saat hujan penuh deru, yang berisik dengan lagu cemburu. . Adapun kamu; pencipta bahagia dengan segurat cinta, dalam tiap-tiap canda yang selalu menggelora. Kamu; rindu yang bergerisik, di setiap gerimis hujan yang asyik. Serupa pelangi, yang hadir penuh pesona. Menyejuk mata dengan warna-warna. . Lalu, antara aku dan kamu. Ada sekat yang tak mungkin menyatu. Menggenggam menjadi padu. Menjelma, berubah k.i.t.a. sebab, aku badai yang menyakiti, sedang kamu adalah pelangi yang mencintai. . ... Ar Zufar 25 ramadhan 1437

--Hujan--

Gambar
(Catatan 'Ar) - Setiap tetes gerimis bergerisik, aku seringkali belajar, prihal bagaimana agar setiap orang menunggu akan dingin dan lembut ku. meski terkadang terbesit benak "tak sekalipun ku beri hangat tika ramai berdekap, lalu pantaskah bila ku di tunggu?" . meski aku tak seperti hujan yang selalu di rindu. Maka ketika hujan deras telah bergemericik, aku pun selalu belajar, sebentuk cara membagaimanakan guyuran cinta yang ku terima dariNya, agar pesonanya bisa dirasa karib sekitarnya dengan basah yang beralur kilau cinta. Dan saat reda menyingkap pelangi, belajarku pun berganti, tentang memaknai bagaimana hakikat hidup yang bisa memberi arti yang terus meng(abadi). maka saat semua khayalan ini belum terlanjur terjadi, aku selalu sadar. bahwa sejatinya hidup adalah mengusaha diri untuk terus memperbaiki diri, sampai batas kelelahan menghampiri, sampai diri di renggut oleh m.a.t.i! -Ar Zufar 25 ramadhan 1435

--Merajut Beda--

Gambar
(Catatan 'Ar) . -Ada sebisik desir yang lirih meraba relung sunyiku. Buatku tuk sejenak meramu fikir dengan karib sepi yang bergemericik laju. Ini tentang sejumput perbedaan antara aku, dan kamu. Bukanlah beda tuk jatuh merendahkan. Bukan pula beda yang tega menyakiti hati perasaan. Tapi perbedaan dalam satu menyatukan, menghargai akan suatu pilihan kebebasan. Dimana aku menyuka pelangi biru, kau menyuka siluit ungu. Namun perbedaan kita tak saling berbilang "Warnamu serupa hitam, penuh noda dan kejelekan." Tidak, tidak ada sedikitpun penghinaan. Di sini, ada sebentuk beda penuh penghargaan. Sebentuk beda berisi percintaan. Sebentuk beda berpadu perjuangan. Dan sebentuk beda berangkai persamaan ; Ukhuwah Bersama beda saling mengeratkan keterbatasan. Bersama beda bergerak meniti keridhoan. Bersama beda berangkul peluk kehangatan; Ukhuwah. Adalah beda, menjelma sama kala hati saling menerima. Adalah beda, mewujud cinta kala hati saling tulus mengerti. Disitulah

Cerita Kita

Gambar
(Catatann 'Ar) Aku hanya terlalu mahfum, saat kau mengucap kata berpisah diantara kita, itu tanda memilih jalan bahagia. bukan hanya kau, tapi aku. Makna nya, kita mengambil jalan yang menyakitkan. di antara kenangan-kenangan yang terus mencipta rindu. tak apa, karna hanya itu pilihan terbaiknya. . Mungkin esok, bahkan entah sampai kapan. semua keterikatan kita akan bernada sunyi. menyendiri dalam tekad untuk tak saling bersama. Tapi, walau bagaimana pun. pilihan mu tak ku sesali. aku sungguh menghargai. sebab, jika berpisah ini tak terjadi. mungkin akan teramat naif lah diri. . Di sini, aku bahagia atas pilihanmu. Terima kasih ^^ . -Ar Zufar 25 Ramadhan 1437 H

--- Tentang Kerinduan ---

Gambar
... (Catatan 'Ar, ) . Melupakan orang yang pernah dekat dengan kita itu adalah tentang keasyikkan. Ada waktu-waktu dimana kita diam-diam merindui; Ingin bertanya kabar, menyapa sejenak, pun waktu-waktu ingin berbagi canda lagi. Padahal, telah ada sepakat untuk tak saling bicara. Sepakat untuk Membunuh semua kenangan yang ada.  Itulaah hal yang seringkali menjadi sekat untuk tak mencandai. Ada ragu untuk menyapa dia, apalagi bilang bahwa kita merinduinya. . Maka, hati kita mufakat agar tak sedikit mengganggu keputusan yang terbuat. Dan jalan satu-satunya adalah kita memperhatikannya dari kejauhan. Memandang perkembanganya, menyimak kicauanya, menunggu statusnya. Sambil sesekali saat rindu tak lagi di tahan diri, ada kata yang keluar untuk menyapanya lagi. Ahh; itulah asyiknya. . Bagi(ku), Orang-orang yang ingin kita lupakan sejatinya tak benar benar terlupakan, itu hanya perubahan dari sebuah kedekatan menjadi kerinduan. Merentas jarak sejenak, lalu kemudian menerima den

--Tentang Patah Hati ---

Gambar
... (Catatan 'Ar) Saat patah hati, tugas diri bukan untuk menyesali, meratapi apalagi menyalahkan taqdir Ilahi. Tugas kita hanya sederhana; yakni bagaimana caranya agar hati bisa seluas samudra. Menampung nestapa dengan selapang-lapangnya. Toh, Buat apa kita menyesali hal-hal yang telah pergi? Yang sejatinya belum tentu termiliki. Orang-orang yang pergi dari hidup kita, jangan di minta untuk kembali. Biarlah mereka dengan keputusannya. Kita dan dia punya rahasia-rahasia dari Allah, yaang harus di jemput dengan perbaikan demi perbaikan. Sebab, yang namanya rahasia adalah hal yang tak mungkin di indra. Dan cara terbaik untuk mensyukuri rahasia ialah dengan menghadapinya dengan terus mengadakan perbaikan. Maka, luaskan hati kita saat patah hati mendera. Isilah dengan pemahaman, penerimaan dan pengertian. Esok lusa, Allah akan membalas semua cerita lama dengan alur baru yang lebih istimewa. Karna, sejatinya saat kita mendahulukan sesuatu yang belum di izinkanNya, Allah akan

Tentang Luka

Gambar
... (Catatan 'Ar) Siapa bilang orang-orang yang menyakiti kita buruk? Membuat kita menanggung derita yang entah kapan sembuhnya.  Bagi(ku), justru merekalah pemanis hidup kita, teman paling setia yang bersaing bersama luka-luka, yang dengan nya membuat hidup terus bangkit dari nestapa. Seharusnya, mereka berada di baris terdepan orang-orang yang kita hargai. Sebab, darinya kita selalu belajar tentang keikhlasan. Tentang penerimaan. Ya... Kita mahfum dan faham, mereka selalu memberi segala luka dan lara. Tetapi, apakah kita harus berbalas dengan nestapa juga? Lantas, jika kita balas menyakiti, bukankah berarti kita sama-sama tidak peduli? Itulah mengapa, dalam hidup, keikhlasan selalu berbuah keharmonisan. Kita menerima mereka dengan penuh cinta, menganggap peluka sebagai teman setia, yang berjalan menggenggam luka, hingga bersama saling percaya. Tanpa mereka, hidup serasa sebagai kotak kosong. Hanya hampa, gelap dan sunyi yang ada. ... Ar Zufar 25 Ramadhan 1437 H