Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2018

Yang Mengkhawatirkan

Gambar
Akan tetapi, yang paling menyakitkan dalam hidup kita bukan soal luka sebab dunia. Namun sembilu sebab dosa yang terus mengiris-ngiris, mencabik-cabik dan mendegupkan kecemasan. Setiap hari, setiap waktu. Ia menenggelamkan hati makin pekat, menghilangkan kemesraan, lantas mengulang-ngulang dosa hingga makin ringan melakunya. Akan tetapi, alangkah baiknya, jika dosa yang begitu menyesakkan makin menuntun pada taubat yang kian menjulang, pada taubat yang kian menghebat. Semoga, sebab dosa tak menuntun pada keputus asaan. Karna ia justru yang mengkhawatirkan. Duhai hatiku yang rindu pada persujudan mesra, teruslah berkarya dengan baik sangka. Pada tempat di manapun adanya. Sebab, ketika hati senantiasa berniat baik, tentu akan Allah pertemukan dia dengan hal-hal baik, orang-orang baik, tempat baik, pun kesempatan berbuat baik. Teruslah mengemudi hati di jalan taat, pada kebaikan dalam nikmatnya ibadat. Karna sesholih apapun seseorang, tentu tak lepas dari dosa yang menggetarkan, akan

Semua Bisa Berubah

Gambar
Yang hari ini baik-baik saja, boleh jadi besok terluka. Karna semua hal bisa berubah, termasuk juga perasaan. Kita boleh saja hari ini bilang suka, tapi boleh jadi besok tidak. Karna perasaan itu tak pernah menentu, apalagi masalah hati, begitulah. Maka jangan berlebihan dalam perkara apapun. Apalagi menambatkan harapan dan perasaan pada seseorang. Duh, bisa sakit sekali jika besok tak jadi membersamai. Jadi tetaplah jaga perasaanmu. Lalu fokus saja pada setiap tujuanmu. Ar Zufar

Duhai Hatiku,

Gambar
DUHAI HATIKU, Y ang rindu pada persujudan mesra, teruslah berkarya dengan baik sangka. Pada tempat di manapun adanya. Sebab, ketika hati senantiasa berniat baik, tentu akan Allah pertemukan dia dengan hal-hal baik, orang-orang baik, tempat baik, pun kesempatan berbuat baik. Teruslah mengemudi hati di jalan taat, pada kebaikan dalam nikmatnya ibadat. Karna sesholih apapun seseorang, tentu tak lepas dari dosa yang menggetarkan, akan tetapi dia menyembunyikan diam-diam, lalu beristighfar, dan berjuang untuk tak mengulang kesalahan." Ar Zufar