Yang Mengkhawatirkan


Akan tetapi, yang paling menyakitkan dalam hidup kita bukan soal luka sebab dunia. Namun sembilu sebab dosa yang terus mengiris-ngiris, mencabik-cabik dan mendegupkan kecemasan. Setiap hari, setiap waktu. Ia menenggelamkan hati makin pekat, menghilangkan kemesraan, lantas mengulang-ngulang dosa hingga makin ringan melakunya.

Akan tetapi, alangkah baiknya, jika dosa yang begitu menyesakkan makin menuntun pada taubat yang kian menjulang, pada taubat yang kian menghebat. Semoga, sebab dosa tak menuntun pada keputus asaan. Karna ia justru yang mengkhawatirkan.

Duhai hatiku yang rindu pada persujudan mesra, teruslah berkarya dengan baik sangka. Pada tempat di manapun adanya. Sebab, ketika hati senantiasa berniat baik, tentu akan Allah pertemukan dia dengan hal-hal baik, orang-orang baik, tempat baik, pun kesempatan berbuat baik.

Teruslah mengemudi hati di jalan taat, pada kebaikan dalam nikmatnya ibadat. Karna sesholih apapun seseorang, tentu tak lepas dari dosa yang menggetarkan, akan tetapi dia menyembunyikan diam-diam, lalu beristighfar, dan berjuang untuk tak mengulang kesalahan.

Ar Zufar

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Ujung Kita

--- Tentang Kerinduan ---

Pergi MendekatiNya, Baru Kemudian dia