Di Ujung Kita

--Untuk Sebuah Pertemuan--


Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu. Kalian adalah bunga-bunga yang mengharumkan nafasku. Menyejukkan pandangan, menentramkan perasaan. Setiap waktu, setiap rindu.

Duhai, bagaimanapun pertemuan kita telah menguncup bahagia, bersenang-senang, tertawa.

Hingga tak terasa, bahagia melupakan kita bahwa setiap hembusan akan berhenti, bahwa setiap bunga akan layu menggugurkan diri.

Tetiba aku tersadar, kita telah berada di ujung kelayuan. Dan esok, hanya menunggu untuk digugurkan. Berpisah, terhijabkan   ukhuwah.

Ma'af, atas segala noda yang menyakitkan cinta. Untuk bakti yang tak sempurna, untuk alpa yang kusengaja,  untuk nestapa yang mengalirkan air mata.

Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, kalian adalah cermin tempatku mengaca. Bahwa aku yang banyak cela, mencoba mematut kalian yang bercahaya. Setiap waktu, setiap rindu.

Maka terbanglah, duhai!  bersama angin yang menggugurkanmu, bersama seorang esok yang baru. Setinggi kalian mampu terbang, sejauh kalian melangkahkan pijakan.

Aku disini hanya bisa tersenyum, memandang kalian jatuh menjauh. Sambil diam-diam berdo'a, semoga bunga baru tumbuh mengharumkan hidupku, semoga kalian bahagia, sejauh apapun hempasan itu menerbangkanmu.

Tetaplah berjuang, sampai batas lelah  menghampiri. Sampai esok dijemput mati.

Terima kasih.🙂
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

--- Tentang Kerinduan ---

Pergi MendekatiNya, Baru Kemudian dia