Bahagia(ku)


....

Catatan 'Ar

Kamu tau rasanya kecewa?Bagiku Persis seperti pena tak bertinta; kosong, tergeletak, tak bisa berbagi karya, tak ada yang peduli padanya. Cukup begitu. Hanya bisa diam membisu.

Sakit? Mungkin itulah rasanya, perih? Begitulah hakikatnya, sebab kecewa dengan sakit hati itu hanya beda setipis benang saja. Penuh sembilu, bertabur luka akan rindu.

Begitulah kiranya yang kurasa untukmu, setelah ucapan kepergianmu dulu. Setelah kita sepakat untuk tak lagi mendekat. Terlebih, setelah ku ketahui, bahwa kini kau tak bisa lagi kumiliki. Ya, Mirip pena kosong tergeletak di sudut ruangan.

Ini sungguh salahku, yang dulu terlampau berharap padamu. Jadi, biarkan segala sendiri ini aku yang menikmati. Aku hanya bisa memandangmu dari jauh, melihatmu bahagia dengan keputusanmu, sembari kuucap dedo'a, semoga aku cepat menyusulmu bahagia.

Kamu tau obat kecewa ini? Dan Bagaimana caranya mengobati? Yah, ku lagi-lagi aku belajar seperti pena kosong itu, ia mengikhlaskan segalanya, meski tak melupakan segala karya yang dia cipta. Cukup jangan berharap lagi, lalu memahami, bahwa ini cerita terbaik yang Allah garisi.

.
*Untukmu Rindu, Terima Kasih
...
Ar Zufar
18062016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Di Ujung Kita

--- Tentang Kerinduan ---

Duhai Hatiku,